Ini dia kuliner di Jogja yang unik yang akan selalu membekas di ingatan setelah kali pertama menikmatinya. Sop Merah namanya. Sesuai dengan namanya, masakan sop ini memang berwarna merah, karena menggunakan bumbu rahasia yang pasti berisi gilingan cabe merah yang sangat banyak.
Soal rasa, jangan di tanya, sudah pasti merah dan pedas. Itulah mengapa orang-orang yang baru pertama kali memakannya akan mengingatnya.
Sop Merah ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993, namun saya pertama kali mencoba sop ini di tahun 2010. Saat itu tempatnya hanya sebuah warung kecil di sudut pertigaan jalan dengan penerangan yang biasa saja dan 4 orang yang melayani para pelanggannya. Empat orang itu adalah si ibu yang memasak, si anak yang mengantarkan makanan ke pelanggan, si bapak (jika tidak salah) yang mencuci piring, dan satu tukang parkir.
Karena semakin populer, di tahun 2013 akhir tempat penjalan sop ini di buat lebih besar lagi untuk kenyamanan pelanggan. Jika dulu para pelanggan yang makan di tampat harus rela jika terpaksa makan di trotoar dengan alas tikar, sekarang tempat di dalam sudah lebih luas dan lebih terang, bersih pula. Dan, jika dulu pelanggan juga harus menunggu berjam-jam jika sedang penuh, sekarang pelayanan lebih cepat dengan sistem yang lebih teratur dan pegawai yang sudah banyak.
Sop ini juga bisa di tambah dengan beberapa pilihan bagian-bagian ayam, misalnya paha, sayap, ati, cakar, kepala dan lain-lain. Harganya pun masih tetap murah, untuk ukuran seporsi sop yang sangat lezat dan penuh isinya.
Untuk bumbunya, saya tidak tahu, karena ketika saya bertanya kepada bu Asih (ibu yang masak), dia bilang ini adalah rahasia. Memang sebuah resep rahasia selalu menghasilkan masakan yang luar biasa lezat.
Untuk kawan-kawan yang ingin mencobanya, silakan datang ke Jl. Kol. Sugiyono 74, Yogyakarta, tepat di bawah lampu merah. Di sarankan untuk datang sebelum jam setengah 9, karena jam setengah 9 biasanya sudah habis.
Sop Merah ini juga punya twitter, follow saja @sopmerah.
Soal rasa, jangan di tanya, sudah pasti merah dan pedas. Itulah mengapa orang-orang yang baru pertama kali memakannya akan mengingatnya.
Sop Merah ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993, namun saya pertama kali mencoba sop ini di tahun 2010. Saat itu tempatnya hanya sebuah warung kecil di sudut pertigaan jalan dengan penerangan yang biasa saja dan 4 orang yang melayani para pelanggannya. Empat orang itu adalah si ibu yang memasak, si anak yang mengantarkan makanan ke pelanggan, si bapak (jika tidak salah) yang mencuci piring, dan satu tukang parkir.
Karena semakin populer, di tahun 2013 akhir tempat penjalan sop ini di buat lebih besar lagi untuk kenyamanan pelanggan. Jika dulu para pelanggan yang makan di tampat harus rela jika terpaksa makan di trotoar dengan alas tikar, sekarang tempat di dalam sudah lebih luas dan lebih terang, bersih pula. Dan, jika dulu pelanggan juga harus menunggu berjam-jam jika sedang penuh, sekarang pelayanan lebih cepat dengan sistem yang lebih teratur dan pegawai yang sudah banyak.
Sop ini juga bisa di tambah dengan beberapa pilihan bagian-bagian ayam, misalnya paha, sayap, ati, cakar, kepala dan lain-lain. Harganya pun masih tetap murah, untuk ukuran seporsi sop yang sangat lezat dan penuh isinya.
Untuk bumbunya, saya tidak tahu, karena ketika saya bertanya kepada bu Asih (ibu yang masak), dia bilang ini adalah rahasia. Memang sebuah resep rahasia selalu menghasilkan masakan yang luar biasa lezat.
Untuk kawan-kawan yang ingin mencobanya, silakan datang ke Jl. Kol. Sugiyono 74, Yogyakarta, tepat di bawah lampu merah. Di sarankan untuk datang sebelum jam setengah 9, karena jam setengah 9 biasanya sudah habis.
Sop Merah ini juga punya twitter, follow saja @sopmerah.